Halaman

Sabtu, 07 Maret 2015

The Dark Side of Fandoms

Sudah cukup lama saya berkecimpung di dunia fanfiksi... Kalau diingat-ingat, mungkin sejak saya kelas satu SMP. Pada awalnya saya tidak terlalu mengerti Apa itu fanfiction, atau apa serunya fanfiction... Saya bahkan tidak bisa mengingat lagi kenapa saya tiba-tiba tertarik pada fanfiksi. Fandom pertama saya adalah anime Eyeshield 21, dengan pairing favorit HiruMamo. Itu yang saya ingat. Fanfic pertama saya terbit di fandom yang sama, tanggal 23 September 2009. Setelah itu saya mulai berkeliaran di fandom lain. Saya tipe orang yang bisa berganti fandom seperti berganti baju, tergantung mood. Eyeshield 21, Call of Duty, Hetalia, Naruto, Kuroko no Basket, One Piece, Katekyoushi Hitman Reborn, Prince of Tennis, dan beberapa fanfic dari fandom lain yang belum saya publish (Shingeki no Kyojin, Samurai Deeper Kyo, Harry Potter, House M.D, Merlin, Rise of the Guardians, Tangled, Frozen, How to Train Your Dragon, Brave, Slam Dunk, Sherlock, Criminal Minds, dan beberapa RPF). Mungkin frekuensi pergantian seperti ini yang membuat saya terkadang lupa akan sisi gelap sebuah fandom.

Saya cukup lama berada di fandom Hetalia, dan saya melihat sisi gelap ini. Begitu juga dengan fandom lain seperti Naruto dan lainnya.

Sisi gelap itu tentu saja Shipping War; sebuah perang antar fans yang ujung-ujung adalah bashing dan perpecahan. Saya tidak pernah mengerti kenapa hal negatif ini bisa terjadi. Padahal, orang-orang yang berada di fandom itu menyukai hal yang sama (dalam kasus ini anime yang sama). Hanya karena tidak suka satu karakter dipasangkan dengan karakter yang lain, harus kita mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan hati penggemar pasangan yang bersangkutan? Kalau saya tidak suka NaruSaku, haruskah saya menjelek-jelekkannya dengan kata-kata kasar? Mengajak orang untuk membencinya juga? Saya pikir sebagai fans, tiap-tiap kita punya hak untuk menyukai suatu ship, 'kan?

Rasanya sangat bodoh, ketika para penulis yang menganggap diri mereka menerima perbedaan dan anti-bullying justru menjadi pem-bully itu sendiri dengan mengata-ngatai fans dan shipper lain. Kalau tidak suka, katakan tidak suka; SELESAI! Jangan diungkit-ungkit preferensi orang lain terhadap ship apa yang mereka pilih. Mungkin mereka bisa melihat sesuatu yang berbeda dari yang orang lain lihat. Kalau memang berbeda, terus kenapa? Tidak ada salahnya, 'kan? Toh, di dunia ini manusia juga berbeda-beda, punya minat dan kesenangan masing-masing. Kalau menurut kita suatu pairing itu; "Aish, ini pedo!" atau "Aish, homo!" atau "Aish, nggak mungkin lah mereka sama-sama!" tidak ada salahnya kalau kita simpan pendapat itu dalam hati, 'kan? Mungkin saja shippers itu melihat sesuatu yang tidak bisa kita lihat... (Jadi ingat kasus gaun White-gold/blue-black) Dari pada menimbulkan perpecahan, lebih baik diam saja.

Saya bukannya mendramatisir suasana, tapi lama-kelamaan saya juga merasa tidak nyaman dengan shipping war yang sudah bukan lagi berita baru. Hampir tiap fandom mengalami masalah ini. Ketika kita baru masuk ke dalam suatu fandom, kita disambut dengan kehangatan, keceriaan, persahabatan... Tapi jangan sampai sisi kelam ini justru meretakkan ikatan yang kita semua miliki.

Stop Shipping War. Stop bashing.

Ayo kita sama-sama belajar untuk menerima perbedaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar