Halaman

Jumat, 08 Februari 2013

Fanfiction : Sebuah kebebasan berkarya atau media propaganda?



"Dahulu kala, fandom Hetalia Indonesia hidup dalam perdamaian... Namun semua berubah saat author menyebalkan muncul..."

Silahkan acuhkan narasi gaya Avatar di atas. Sudah lama tidak menuliskan sesuatu di blog ini, maka saya kembali setelah lama bertapa di gua. Kemarin, saya sempat online sebentar dan membuka forum author Indonesia untuk forum Hetalia, nah di sini, saya membaui isu-isu menarik. Saat saya membaca tentang flame (kritik pedas yang nggak membangun sama sekali justru menjatuhkan mental penulis atau author) saya jadi tertarik, terutama setelah muncul author yang dulu sempat mengabrek-abrek fandom K-Pop Indonesia yang saya baca dari blog seorang teman lama. Masalah itu saya diamkan. Saya hanya menjadi pengamat dari pinggir lapangan, penonton bioskop yang hanya mengikuti alur cerita.

Namun kali ini saya tidak bisa diam begitu saja saat seorang author bau kencur (seperti saya) muncul dan mulai mengumbar kata-kata tidak sopan yang menyakiti hati para author fanfiction Indonesia terutama yang mendukung pairing NetherNesia (Netherlands x Indonesia). Jujur saja, saya suka pairing ini dan saya tidak peduli jika ada orang yang membencinya. Saya tidak peduli saat seorang author mem-bashing pairing yang tidak mereka suka dalam fanfiction yang mereka tulis. Yang membuat saya peduli adalah bagaimana ia mem-bashing author yang menulis tentang pairing tersebut.

Setidak senangnya saya membaca fanfiction England x Seychelles, saya tidak pernah memaksakan diri untuk membacanya. Kalau tidak suka, ya tinggalkan saja! Kenapa juga harus meninggalkan review yang menyakiti hati para penulisnya? Saya pikir, fandom Hetalia adalah tempat dimana berbagai orang dari berbagai belahan dunia yang menyukai anime yang sama saling berkumpul dalam perdamaian. Pikiran naif? Biar saja. Saya pikir inilah tujuan Hidekaz Himaruya membuat Hetalia. Bukankah perdamaian itu indah? Pada akhirnya kita sadar bahwa this is a beautiful world jika setiap orang saling menerima satu sama lain. Namun, apa jadinya jika kita, yang berada dalam perahu yang sama, saling membenci satu sama lain? Saling menyalahkan satu sama lain?

Banyaknya fanfiction rated-M dengan pairing NetherNesia mungkin memang mencemaskan, terutama melihat betapa eksplisitnya beberapa fic (yang jujur samapai sekarang bahkan saya nggak berani buka), tapi membaca komentar author menyebalkan ini tentang bagaimana sebenarnya si author fanfiction sendiri yang ingin "digituin" oleh bule... Itu sangat menyinggung perasaan. Saya bahkan tidak berani mengutip kalimat eksplisitnya (karena blog ini tidak boleh ternoda dengan kata-kata seperti itu). Saya sedih melihat perpecahan seperti ini.

Saya suka melihat sikap idealis itu. Tapi memaksa seseorang untuk menulis sesuai idealisme kita? Atau kita merasa malu melihat author yang hanya membuat cerita-cerita vulgar tidak senonoh yang dapat merusak nama baik Indonesia? Please, itu namanya pengekangan kreativitas. Anda berbicara tentang kebebasan berbicara? Kebebasan berkarya? Maka biarkanlah mereka.

Saya tidak mengatakan fanfiction serius itu jelek. Saya mencintai sejarah... jauh lebih mencintai sejarah daripada kimia (kalau boleh jujur) dan saya menyukai fanfic berbau sejarah yang serius. Tapi sebuah harapan bodoh jika kita merasa mampu mengekang imajinasi seseorang. Mungkin para author lain juga sudah keterlaluan dalam membuat NetherNesia, tapi kita bisa bilang apa? terkadang yang seperti inilah yang membuat saya kurang senang menulis dalam bahasa Indonesia dan lebih senang menulis dalam bahasa Inggris. Karena author Indonesia suka merasa dirinya paling hebat. Seperti itu.

Oke, mungkin kita tahu lebih banyak tentang sejarah atau sesuatu. Anda memiliki pikiran politis sendiri? Silahkan tuangkan. Tapi ingat, Fanfiction adalah media hiburan dengan moto "Unleash your imagination" bukan "Unleash your political view". Anda bisa bicara politik di sini, tapi ini bukan media propaganda yang bisa Anda gunakan seenak perutnya untuk menunjukkan Anda memiliki pemikiran kritis yang tidak dimiliki anak-anak lain seusia Anda. Hmmm... Mungkin bukan sesuatu yang buruk, tapi sekali lagi, INI BUKAN TEMPATNYA!

Kalau para author Indonesia ingin pairing mereka menjadi canon, apakah Anda harus menghancurkan impian mereka? Bisa saja mereka membuat fanfiction bukan berdasarkan Hidekaz Himaruya, tapi doujinshi "Maaf" karya dinosaurusgede di DeviantArt. Lantas apakah itu salah? Inilah fanfiction. Semua orang bisa melakukan apa pun yang mereka inginkan di sini. Semua bisa menjadi siapa pun, bahkan saya yang bukan siapa-siapa.

Ingat selalu slogan para author yang malas menghadapi flame. Don't like; don't read. Simple as that! Kenapa kita harus meperumit masalah?

Maaf, saya cuma koar-koar dibelakang. Kalau ada author fanfic diluar sana yang baca tulisan ini, saya katakan; mengapa kita tidak berdamai saja? Untukmu pairing-mu, untukku pairing-ku. Selesai sudah masalahnya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar