Halaman

Kamis, 21 Maret 2013

Ketika Saya Menemukan Jarum di Tumpukan Jerami

Saat ini saya berada di tengah sebuah krisis. Ketika saya tiba-tiba tidak bisa berhenti pergi ke tempat penyewaan komik dekat kampus setiap hari, meminjam minimal sepuluh komik dengan tatapan aneh yang selalu dilemparkan oleh mbak dan mas yang jaga waktu. Setiap hari tak pernah absen. Nah, di tengah hobi baru inilah sepupu saya muncul dan mengusulkan satu judul komik yang dulu tak pernah menarik minat saya.

YUGO The Negotiator.

Yup, tentu saja.


Saya benar-benar menyukai komik ini karena jalan ceritanya yang bervariasi dan kompleks, memberikan rasa suspense tersendiri saat membacanya (tunggu, saya kok merasa seperti mendeskripsikan wine, yah? Pasti karena kebanyakan baca Kami no Shizuku). Saya tidak bisa berhenti membaca petualangan negosiator cakep serba bisa yang selalu terlihat cool dan tenang dalam situasi sejelek apa pun. Kecintaan baru saya pada Yugo mendorong saya untuk mencoba membaca komiknya online di internet dan jujur saja, ini adalah komik yang paling sulit ditemukan. Semua situs komik hanya memuat hingga chapter 15, dan tidak ada lanjutannya. Saya jadi bertanya-tanya, sebegitu tak populer-nya kah Yugo?

Menurut pendapat saya, Yugo adalah salah satu komik yang paling saya rekomendasikan! terutama bagi penggemar komik dengan cerita kompleks dan konflik-konflik yang seru. Meski ada genre action-nya, komik ini bukan sekedar tinju-tinjuan belaka. Saya seolah-olah disuguhi plot film Hollywood yang matang dan tidak setengah-setengah. Namun bagi para pecinta romance, saya rasa ini bukanlah pilihan tepat karena sangat sedikit unsur seperti itu dalam komik ini (yang membuat saya sangat tertarik).

Setelah saya tahu bahwa nyaris mustahil menemukan komik Yugo chapter 15 ke atas di internet, saya mengecek apakah ada animenya atau tidak. Setelah menghabiskan kira-kira tiga jam mondar-mandir di Google, akhirnya saya menemukan anime-nya yang masih belum di dubbing. Betapa bahagianya! Memang, Yugo tidaklah seterkenal komik-komik shounen mainstream seperti One Piece atau Naruto, tapi sebagai sebuah manga, ia memiliki daya tarik tersendiri terutama bagi para penggemar manga Jepang tingkat akut seperti saya.

Kalau teman saya bilang pemain basket nomor 7 atau 14 dari tim basket pertandingan DBL yang beberapa waktu lalu kami tonton adalah eye candy (Sophi menyebutnya "Vitamin A"), bagi saya senyum Yugo sama seperti senyum Conrart (dari Kyou Kara Maoh!)... Seperti... eh... wine Chateau Palmer '00? *dijitak karena sok tahu* Tapi memang demikian... Saya merasa sedih melihat Yugo yang terkubur, hanya dikenal beberapa orang yang benar-benar mengakuinya...

Yugo Beppu yang keren... Apa saya alih profesi jadi negosiator aja yah? Mumpung masih tahun pertama kuliah... *jitak diri : emangloepikirkuliahitumurah?!*

Sepertinya di post berikutnya saya mau bahas Kami no Shizuku deh... Mungkin juga Bloody Monday... tergantung mood sih...

yuk, kita lihat Beppu Yugo yang keren...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar